Pada tahun 2014 mengalami kebangkrutan dengan hutang 2,2 millyar karena tertipu saat membeli franchise primagama, sudah membayar full tapi outlet tidak di buka sampai saat ini, dan juga tertipu pembangunan proyek property yang janjinya 3 bulan selesai, tapi kenyataannya hampir 2 tahun baru selesai, kedua hal ini merusak cashflow dan rencana keuangan.
Semua harta habis, bahkan sampai rumah mertuapun ikut terjual untuk melunasi hutang. Namun, karena hutangnya sangat banyak, walau semua harta habis belum juga lunas. Stress diteror depcolector yang nagih, tidak ada tempat tinggal dan tidak ada pendapatan.
Hidup menggelandang dengan numpang tinggal di teras masjid, di rumah kosong, atau di gudang. Saat hidup menggelandang ini, tanpa sengaja mendapatkan informasi pelatihan pembuatan sabun herbal gratis dengan bahan minyak kelapa, disebuah masjid setelah sholat ashar, karena rasa penasaran kenapa minyak bisa menjadi sabun, sayapun mendaftar untuk ikut platihan.
Sabun hasil praktek saya bawa pulang dan gunakan. Tak menyangka hasilnya bagus, banyak orang yang berkomentar kalau raut wajah saya terlihat segar, halus dan glowing. mendengar komentar - komentar ini saya tergerak untuk membuat lagi sabun ini supaya bisa memberi solusi terhadap persoalan wajah banyak orang.
Namun ketika akan memulai, saya menemukan kendala kalau sabun ini ternyata tidak praktis dan higienis saat dibawa bepergian dan disimpan, jika sudah terkena air, karena berbentuk batangan. Kendala ini menghadirkan ide untuk dikemas dalam botol. Supaya dapat dikemas dalam botol maka harus dirubah bentuknya menjadi cair, gel atau pastah.
Tetapi sabun base natural dengan metode cold proses ternyata tidak bisa di buat cair, gel atau pastah. Proses pembuatan selalu gagal, mencoba mencari informasi kemana – mana juga tidak menemukan cara agar natural soap dengan metode cold proses dapat menjadi cair, gel atau pastah.
Kendala ini tidak membuatku menyerah, saya tetap melanjutkan uji coba, terus berulang ulang hampir setiap hari selama 11 bulan. Akhirnya pada oktober 2016 uji coba berhasil membuat sabun base natural berbentuk cair, gel atau pastah, tanpa sls, detergent, sles, filler, pengatur kekentalan, tanpa bleaching, tanpa pemasakan dan lain – lain dengan metode cold proses tanpa pemasakan.
Untuk dapat membiayai uji coba ini, terpaksa saya menjadi sopir ambulance, walau hanya dengan gaji 1.5juta perbulan. Keberhasilan dalam uji coba ini kembali menghadirkan ide untuk menjadikan sabun sebagai Facial wash dengan base natural, tanpa detergent, sls, sles, dll.
Setelah beberapa bulan membuat facial wash base natural, mendapatkan kenalan disebuah warung makan, yg investasi sebesar 50juta. Investasi ini untuk mengurus perijinan, tapi sayang sampai dana tersebut habis, belum bisa mendapatakan ijin. Akhirnya memutuskan menutup dan mencari jalan lain saja.
Dalam proses pencarian, kembali mendapat kenalan yang mengajak kerjasama membuat facial wash dengan konsep kerjasama yang berbeda dari sebelumnya, yaitu kenalan tersebut yang mendanai, edukasi dan distribusi, sedangkan saya produksi saja. Kerjasama kali ini berhasil, ribuan orang merasakan khasiat dan manfaatnya. Namun, sayangnya baru berjalan sekitar 7 bulan, kena grebek BPOM karena belum memilki izin. Akhirnya kembali tutup.
Setelah vakum beberapa bulan, tanpa sengaja menemukan brosur lomba inovasi dari BAPPEDA KOTA SEMARANG. Saya coba ikut. Setelah melalui berbagai macam proses seleksi, akhirnya natural soap gel hasil temuan saya, mendapat juara 1. Kemudian diutus mewakili Kota Semarang untuk mengikuti lomba inovasi tingkat propinsi Jawa Tengah. Pada tingkat Propinsi Jawa Tengah lagi-lagi menjadi juara utama. Hasil dari juara pertama ini, saya difasilitasi mengikuti program pendanaan startup bisnis di kemenristekdikti tahun 2018 dan berhasil mendapatkan pendanaan.
Dengan support BAPPEDA KOTA semarang, BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah, RISTEKDIKTI dan Balai Besar BPOM Jateng saya bisa menyewa tempat produksi, mendapatkan perijinan dari BPOM dan melanjutkan proses riset memperbaiki formula produk untuk semakin baik lagi.
Kemudian juga mendapatkan support dari Dinas UMKM dan Koprasi Sukoharjo untuk mendapatkan Hak Merek dari Menkumham dan mendapatakan pendampingan Hilirisasi dari Kementrian perindustrian dan Kementrian Koprasi dan UMKM.
Riset penyempurnaan formula dari tahun 2016 terus berlanjut sampai oktober 2020, berhasil meracik ramuan rempah jamu warisan leluhur yang sudah terbukti berkhasiat membuat kulit wajah para putri keraton yang halus, segar, cantik dan bening pada zaman dahulu, menjadi facial wash rempah jamu dan Sunnah dengan vegetarian formula yang modern.
Ramuan jamu mampu membuat kulit wajah dan aura wajah tampak cantik, halus dan glowing karena ramuan jamu bukan hanya sekedar unsur ragawi berupa nutrisi dan obat, tapi juga sukmawi. Karena jamu berdasarkan etimilogi berarti doa. Doa adalah energy positif yang memancar, membuka aura positif dari dalam diri, menyeimbangkan energy tubuh dan menenangkan jiwa.
Vegetarian formula merupakan nutrisi dan obat yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan menyerap unsur hara dan energy dari alam, yang kemudian mengolah dalam jaringan yang kompleks sehingga hara dan energy dari alam ini menjadi nutrisi dan obat yang dapat diserap oleh sel tubuh manusia.
Unsur ragawi yang terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur nutrisi dan unsur pengobatan. Unsur nutrisi yang terdiri dari daun moringa / kelor, anggur, bidara dan zaitun. Unsur pengobatan terdiri dari temulawak, jahe, laos, jinten hitam dan daun binahong. Menjadikan kulit sehat, segar dan halus.
Semua unsur ini kemudian di gabungkan dengan base soap natural, bukan base soap sintetik seperti semua facial wash yang ada sekarang. Memang banyak facial wash yang saat ini menyampaikan sebagai facial wash herbal atau natural.
Namun herbal atau naturalnya hanya untuk bahan aktif dan aditif saja, sedangkan basenya sintetik. Base sintetik terbuat dari bahan – bahan kimia seperti sls, detergent, sles, filler, pengatur kekentalan, bleaching, pemasakan dan lain – lain yang dicampurkan dan di mixer sampai homogen, kemudian di tambah kimia pengikat agar tetap homogen, base sintetik ini tanpa kandungan nutrisi dan khasiat apa – apa.
Base natural soap terbuat dari bahan mentah minyak kelapa atau VCO (virgim Coconut Oil) yang kemudian bereaksi dengan larutan basa menjadi gliserin. Minyak kelapa yang mengandung asam laurat, memiliki khasiat dapat mengurangi peradangan dan melawan bakteri, melembabkan kulit, menghilangkan noda hitam dan bekas jerawat, sedangkan gliserin memiliki khasiat untuk merawat kulit kering, melembabkan kulit, mengurangi keriput dan mengencangkan kulit, menghilangkan komedo, menjadi toner, sebagai humektan(menjaga kulit tetap lembab), membuat kulit terlihat cerah.
Kombinasi semua unsur dengan base natural yang juga memiliki khasiat ini, maka kulit akan selalu tampak cantik, sehat, bening, segar dan mempesona walau tanpa make up berlebihan bahkan tanpa make up atau perawatan wajah yang mahal.
Pesona kecantikan akan terus memancar dari ruhani dan ragawi yang sehat dan energy positif yang memancar dan menyelimuti kita. Vegetarian formula ramuan jamu dengan base soap natural, dibuat dengan metode cold proses, tanpa pemasakan, tanpa kimia sintetik seperti SLS, SLES, EDTA, detergent, filler, pengatur kekentalan, bleaching, Parfum dan lain - lain. sehingga aman untuk kulit sensitive, alergi kimia sintetik dan ibu hamil / menyusui